
Wah kira2 apa ya kok bisa sampai mereka berselisih hanya karena sebuah game.
yah...!Rasis? Masalah keamanan regional? Sebuah tanda-tanda awal perang nuklir? Judul di atas sama sekali tidak menggambarkan sebuah masalah internasional yang harus diperhatikan oleh badan semacam PBB. Namun bagi para gamer, konflik ini menjadi masalah yang serius. Seperti yang kita tahu, game teranyar milik Blizzard – Diablo III memang telah berhasil menarik animo sebagian besar gamer di dunia, termasuk mereka yang tinggal di Asia. Dengan 6,3 juta user yang tercatat, Blizzard memang berhasil mendulang “emas” darinya. Namun sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan kesiapan pada sisi teknis. Hal inilah yang kemudian memicu konflik gamer Korea vs gamer China di Diablo 3!
Apa yang sebenarnya dipermasalahkan? Gamer Korea merasa bahwa permasalahan “Error 37” yang fatal (dimana para gamer tidak bisa memainkan Diablo III karena server yang terlalu sibuk) disebabkan karena oleh gamer “ilegal” China. Belum dirilis secara resmi di daratan China, para gamer negara Tirai Bambu ini ternyata sudah memainkan Diablo III dengan menyelundupkannya dari negara-negara tetangga. Akibatnya? Dengan tidak adanya dedicated server untuk negara dengan populasi terbesar di dunia ini, para gamer China mulai merebut slot-slot server yang disediakan Blizzard. Hasilnya? Para gamer yang mendapatkan rilis resmi seperti gamer Korea yang berjumlah lebih sedikit, tidak dapat masuk karena terlalu sibuknya server. Karena alasan inilah, mereka meminta Blizzard untuk menendang gamer China keluar dari server.

Gamers, you've been punkd!
0 komentar:
Post a Comment
terima kasih atas kunjunganya.jika ada hal yg ingin ditanyakan di artikel ini silahkan tinggalkan komentar anda.