Tentara Amerika Menggunakan CryEngine 3 untuk simulasi latihan militer

wah gmn ceritanya ya kok sampai harus menggunakan game untuk latihan.Perkembangan teknologi tampilan grafis pada game terbaru memang tidak dapat disangkal lagi kehebatannya. Tampilan dalam game semakin hari kian mendekati dunia nyata saja! Salah satu penggerak utama dalam teknologi tampilan tersebut adalah kerja keras developer game untuk membuat engine grafis yang canggih. Namun, pada penerapannya engine tersebut tidak lantas diperuntukkan bagi keperluan game saja. Contohnya CryEngine 3, engine penggerak dalam shooter First Person anyar Crysis 2, telah menjejakkan kakinya ke bisnis di luar dunia game. Engine ini sebelumnya telah digunakan pada simulasi kapal legendaris Titanic yang telah tenggelam berpuluh tahun lalu.

Proyek terbaru menyangkut keterlibatan Cryengine 3 adalah Dismounted Soldier Training System (DSTS), program simulasi tempur terbaru milik US Army. Game simulasi ini merupakan program latihan untuk tentara Amerika Serikat yang dibiayai oleh pemerintah federal Amerika Serikat. Menurut RealTime Immersive Inc., perusahaan yang bertanggung jawab membuat program latihan tersebut, DSTS menelan biaya hingga US$57 juta! Jadi, Anda tentu bisa membayangkan sebagus apa program latihan virtual dengan kualitas grafis CryEngine 3 dan menelan biaya sebesar itu!
Tujuan utama dari program simulasi tersebut adalah untuk membiasakan tentara baru dengan situasi pertempuran yang terjadi di perang Iraq dan Afghanistan. RealTime Immersive juga menyatakan daerah di dalam simulasi ukurannya akan jauh lebih besar dari Battlefield 3 dan semua seri Call of Duty. Tentara yang dilatih dalam DSTS akan menggunakan headset virtual reality yang dihubungkan dengan komputer khusus dari Dell Alienware (NVIDIA GeForce GTX 500M GPU SLI) dalam backpack mereka. Pihak RealTime Immersive juga menyatakan DSTS hanya terbatas untuk US Army saja. Jadi, bisa dikatakan DSTS merupakan “game” dengan kualitas grafik terbaik yang dimainkan oleh beberapa orang terpilih saja!