Kreativitas dan norma memang bukanlah dua konsep yang saling bersahabat. Di satu sisi, kreativitas datang dengan kebebasan untuk mengekspresikan diri tanpa batas, sementara norma memberikan lingkup tertutup akan apa yang pantas atau tidak. Bayangkan jika kedua hal ini bertemu di dalam sebuah “alternatif dunia” seperti video game. Tidak jarang kita menemukan game yang menghadirkan tema agama sebagai bagian dari plot utama dan kemudian mengacak semua konsep dan basis agama yang kita ketahui. Namun benarkah video game muncul sebagai media yang menistakan agama?
Greg Perreault dari University of Missouri melakukan penelitian tentang bagaimana sebagian besar video game memandang agama sebagai sebuah “inti masalah” dan berhubungan erat dengan kekerasan. Game-game seperti Final Fantasy XIII, Assassin’s Creed, Castlevania: Lords of Shadow, Mass Effect, adalah sedikit dari banyak contoh game yang memasukkan “agama” sebagai dasar plot utama dan memutarbalikkannya. Bagi Perreault, apa yang dilakukan oleh developer hanyalah bagian dari usaha untuk menciptakan sebuah kesatuan naratif yang lebih menarik dan bertindak sebagai stimulasi bagi gamer, tanpa ada keinginan secara sengaja untuk menyerang agama tertentu.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda merasa merasa bahwa beberapa game memang menistakan agama yang Anda percayai?
0 komentar:
Post a Comment
terima kasih atas kunjunganya.jika ada hal yg ingin ditanyakan di artikel ini silahkan tinggalkan komentar anda.