Home » » Ninja Gaiden Sigma Plus review

Ninja Gaiden Sigma Plus review

Ridge Racer Unbounded

Diperkenalkan pertama kalinya untuk generasi Xbox pertama dan sempat berlanjut ke PS3, satu game, satu update dan satu porting sama sekali tidak menghalangi keinginan Tecmo Koei untuk menambahkan satu lagi inkarnasi Ninja Gaiden pertama dalam bentuk Ninja Gaiden Sigma Plus di PS Vita. Sebuah game yang pada dasarnya memang bagus dan dikenal khas berkat tingkat kesulitannya, kini dikemas portable dengan gimmick berupa touch control. Bagi kalian yang belum pernah memainkan Ninja Gaiden sebelumnya, game ini menceritakan tentang Ryu Hayabusa, sang ninja muda dalam pengejarannya terhadap Doku, penjahat yang telah membantai seisi desanya semata demi mendapatkan Dark Dragon Blade yang selama ini dijaga secara turun-temurun oleh The Dragon Lineage. Sebagai pewaris garis keturunan yang bertanggung jawab atas Dark Dragon Blade, adalah tugas Ryu pulalah untuk merebut kembali pedang tersebut. Dan jelas, sekaligus demi membalas dendam atas apa yang diperbuat sang penjahat terhadap kampung halamannya. Inti cerita yang cukup sederhana, namun dengan perjuangan yang tidaklah mudah.

Layaknya sebuah porting dari judul yang sudah ada pada umumnya, Sigma Plus pun merupakan sebuah game yang pada dasarnya sama dengan Ninja Gaiden yang terlebih dulu muncul di Xbox tahun 2004 silam, Ninja Gaiden Black yang dirilis setahun kemudian, dan juga Ninja Gaiden Sigma yang hijrah ke PS3 dengan membawa serta Rachel sebagai playable character tambahan pada tahun 2007. Entah apa yang membuat Tecmo Koei masih optimis untuk membawakannya sekali lagi ke PS Vita pada kali ini. Masih banyaknya gamers yang mengaku belum pernah memainkannya atau karena gameplay yang diyakini masih lebih baik dibandingkan sejumlah game action keluaran beberapa tahun terakhir, mungkin.

Kalian akan memainkan Ryu dalam tampilan sudut pandang third-person dan melakukan berbagai aksi hack & slash yang serius. Serius dalam artian hardcore dengan gameplay yang bukan main-main apabila dimainkan dengan difficulty “Normal” sekalipun. Game ini tidak memerlukan boss battle yang ekstrim untuk membuat kalian frustasi saat memainkannya. Cukup dengan melawan beberapa musuh biasa yang datang bergerombol dan dalam sekejap kalian sudah dapat dibuat kelimpungan menghadapinya. Mereka dapat melakukan blok, dan ada pula yang melepaskan serangan proyektil berikut melee di saat bersamaan.

Keadaan pun bakalan semakin menyiksa dengan pergerakan kamera dan keterbatasan secara kontrol. Hal yang kerap dipersoalkan game terdahulunya untuk sekali lagi kembali menjadi keterbatasan yang perlu banyak dibiasakan. Pergerakan kamera yang kaku dan terbatas cenderung sulit menunjukkan apa yang seharusnya Ryu perhatikan, ditambah dengan mekanisme gerakan jagoan kita yang kurang cukup luwes untuk secara cepat melakukan “Reverse Wind” (dodge roll) dan untuk menempatkan serangan dari musuh yang satu ke musuh lainnya. Selain harus melawan musuh yang terlihat mata, teknis kamera inipun harus diakui sebagai salah satu kendala yang paling sering menyulitkan gamers.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

terima kasih atas kunjunganya.jika ada hal yg ingin ditanyakan di artikel ini silahkan tinggalkan komentar anda.